Jumat, 13 Maret 2009

Biru itu aku ( part I )

Biru itu aku

Aku adalah biru, aku tinggal bersama seorang ibu tiri dan dad yang aku cintai, sialannya dad ku mendapat keturunan dari wanita berambut keriting itu. momku meninggal karena kanker payudaranya. Aku terkadang hanya bisa menangis ketika aku tau kalau momku tidak mungkin kembali lagi,dan sangatlah tak bisa bernafas jika aku mengingat waktu aku berumur 10 tahun melihatnya bertahan diatas ranjang rumah sakit itu, penyakit biadab itu membuatnya terlihat kesusahan untuk bernafas. Sampai sekarang aku tidak bisa melupakan kejadian itu, hari itu, rumah sakit itu, memang seperti cerita-cerita di Cinderella ibu tiri selalu kejam. aku anak semata wayang dadku dan momku,hanya saja karena lahirnya anak lelaki yang sangat tak kusukai itu adalah anak dari ibu tiriku. Dia adalah osi anak yang membuat dadku tak pernah melirikku lagi, setiap hari hanya menganggap anaknya cuma osi. Dikiranya aku ini apa? Anak tiri? Siapa sih yang anak tiri? Aku menyesal osi lahir, sungguh. dadku berubah saat dia mulai memulai bekerja di Korea Selatan, disana dia bertemu wanita korea yang menjadi ibuku sekarang. Aku memanggilnya Mamah Young, dia fasih berbahasa Indonesia , dadku yang mengajarkannya. Kalau kupikir pikir dadku sudah 60 tahun dan wanita itu berumur 40 itu sangat mustahil jika wanita itu tidak berniat buruk pada ayahku , aku selalu mengontrol wanita ini untuk berjaga-jaga dia tidak akan berniat membuat aku miskin mendadak. Suatu hari saat aku melihat dadku ingin berangkat kerja dan dia mencium wanita itu dan anak barunya dan kau tahu aku? Dia lupa padaku.tidak melirikku. Aku melihatnya menaiki mobil hitam itu, dan istrinya anak barunya melambaikan tangan seakaan agar segeralah dadku mati. Aku berlari keluar meminta supirku (Suhui) untuk mengantarku kuliah. Semenjak tinggal dikorea aku merasa sedikit aneh, berbahasa inggris dengan seadanya. Aku berkuliah di University South Of Korea. aku semester terakhir dan aku akan menyelesaikan skripsiku. Terkadang aku berniat pulang ke Indonesia arkkh mimpiku untuk pulang… aku sudah menjadi warga Korea Selatan gila lah ayahku ini hanya gara gara wanita berkulit pucat ini dia rela meninggalkan tanah kelahirannya, dan mengajak-ngajakku pula. Mati sajalah kau mamah young.



Aku berjalan menuju kelasku ,hari ini hari terakhir aku berkuliah, bulan depan aku sudah diwisuda. ada sin cin dan lin 3 wanita teman dekatku disini entah kenapa nama mereka nyaris sama. Dan mereka memanggilku ‘’biyu biyu’’ mereka susah menyebutkan huruf R atau bagaimana? Entahlah. Satu pria yang mebuat aku terlihat ‘’salah tingkah’’ di sini ada yang bernama Ryn. aku mengagguminya dia adalah pintar cerdas dan terkadang saat aku mulai terlihat bodoh berbahasa korea. dia mendukungu secara tidak langsung. Ryn berutubuh tegap tinggi kulitnya bersih rambutnya yang berantakan tak perlu tersisir berbeda denganku anak Indonesia yang berkulit agak ke timur timur. Dia akhir-akhir ini terlihat sangat sedih, sampai akhirnya aku bertanya dari samping kursiku berbisik ‘’what happen ryn?’’ dia jawab ‘’oh biyu no no im not happen’’ yah yah orang yang tidak bisa berbahasa inggis bertemu orang yang tidak bisa berbahasa inggris. Habislah. Setelah kubujuk dan kuketahui bahwa ayah ibunya bercerai kemarin, ayahnya ke inggris dan ibunya tinggal jauh di utara korea bersama neneknya. Ibunya depresi setelah mendapat tekanan dari ayahnya yang kasar, oh tidak kau tahu aku mulai menangis sekarang, dan Ryn tentu berkaca-kacalah matanya kuharap Mr.Ron tidak melihat kami. Aku merasa sama dengannya, namun aku tak bercerita tentangku aku diam. Sekarang Ryn tinggal sendiri di sini, dan aku berharap bisa membatunya bila dia mau membagi cerita jika dia mau aku mendengarkan keluh kesahnya. Bel pulang berbunyi dan guruku Mr. Ron (orang amerika yang bekerja disini mengajar tentang ilmu sosial) aku rasa dia tahu aku tidak memerhatikannya dari tadi, kuketahui dari matanya yang menurunkan kacamatanya sambil bergeleng-geleng membuka pintu kelas. Aku menuju keluar kelas bersama Ryn menuju kantin. Aku makan burger dan soda, Ryn hanya soda, tidak nafsu makan katanya. Kulihat dia sesekali, yatuhan hidungnya kau tahu nyaris tidak bulat. Matanya yang segaris kulitnya yang putih membuatku terlihat seperti anak kecil yang menginginkan boneka baru. Ryn bilang ‘’halo halo’’ dia dari tadi ternyata mengajakku bicara saking tidak puas puasnya aku melihatnya sambil mengigit burgerku, iapun tertawa lemah, ‘’kau kenapa biyu? Aku salah ya?’’ aku jawab, ‘’tidak aku pusing sedikit mari kita pulang’’ aku berkelit . kami jalan bersama-sama , Ryn bukan pria yang populer atau disukai banyak wanita sempurna disini. Sederhana diam namun bercahaya, aku selalu ingin tahu tentang dia. Sesekali kuceritakan indahnya Indonesiaku agar dia mau kubawa main kesana. Namun dia bilang ‘’jauh aku tidak kuat naik pesawat’’ mual dia bilang.
Bulan Februari sekarang februari 2009
Lamanya aku tidak pulang ke Indonesia resmi sudah 5 tahun aku tidak pulang.
Rindunnya………………………………………………………….
Akhirnya aku pulang menaiki mobil bersama supirku, Ryn melambai lemah sekali lagi dia lemah. Tapi aku kagum dia mau mencoba kuat.

Aku tidur, dadku pulang tak pedulilah aku dengan keluarga ini, aku hanya cinta ibuku sampai mati, awalnya dadku juga tapi sekarang tidak.

Maret 2009
aku bersiap menuju kamar mandi meneruskan nya ke mandi dan berpakaian hingga rapi aku berangkat walau kudengar dadku mengajak sarapan aku menyaut ‘’ gak lapar ‘’. Supirku sudah menunggu aku bersiap menuju wisuda, kau tahu dadku tak datang dia sibuk akan berangkat kedaerah selatan korea paling selatan rapat katanya. Aku benci dadku titik. Ini hari pentingku apa yang dia pikirkan hah? Tuhan aku tidak tahu harus bilang apa, ibu tiriku menawarkan dia akan datang ku tolak mentah mentah. Aku bilang hanya dad yang penting datang. Aku berbohong. Aku mulai bosan dengan keluarga ini. Aku berlari turun dari mobil Ryn menungguku , dia tersenyum dan berkata ‘’hey biy, kau tampak ceria hari ini’’ aku, ‘’yah Ryn ini hari kita semua!’’

Acara lumayan hikmat sampai kemudian kami semua melemparkan topi pertanda kelulusan kami semua dan aku memeluk sin lin cin, aku mencoba memutar badannku dan menyadari Ryn memandangku giginya menandakan aku harus memeluknya sekarang, aku memeluknya dan tenang mendarat di dadanya, pipiku selamat untukmu, hatiku bahagia untukmu, mataku ini hari aku menatap Ryn dengan sangat dekat. Ryn aku rasa………… aku mulai lebih dari mengagumimu (dalam hatiku) namun semua itu tidak pernah kuteruskan hanya sampai di hati tak usah ku utarakan.

Setelah acara itu beberapa bulan kedepan semua anak disini mulai
mencari tempat kerja yang baik dan yang mereka inginkan. Akupun berlalu dan memutuskan berangkat ke Indonesia. Aku ingin memulai semuanya dengan baru kutinggalkandad dan ibu tiriku, dan tentu anak kecil itu.

Aku pindah dalam hatiku, tanpa ada yang tau. dadkupun tak boleh tau. Aku pulang dan menyiapkan rencana itu. Aku menelpon agen
Tiket. Penerbangan ke Indonesia ada pada bulan April , aku siap aku berangkat ucapku… aku mulai menarik nafas.
April, aku menyiapkan baju baju semua bajuku, aku bilang pada dadku aku mau berlibur ke New york kota yang selama ini aku ingin kunjungi, dia percaya akupun berbohong tidak ada kabar dari sin cin lin ataupun ryn. Aku tak memikirkan siapapun sekarang aku begini untuk aku. Yang penting adalah aku segera pergi dari keluargaku. Aku minta diantar supirku ke airport, aku menurunkan barang dan memeluk supirku itu. Dia bilang ‘’ nona mau kemana?’’ aku jawab,’’lama kita tak akan ketemu, aku mau berlibur panjang’’ setelah perpisahan berbohong itu aku nyaris terlambat pesawat yang akan membawaku ke Indonesia, merubah semuanya. Aku harap.

Aku berada hampir setengah hari di pesawat.Korea airlines.

Aku mendarat…. Selamat datang Indonesia………..
Selama ini hal yang paling kuinginkan dan kutunggu-tunggu adalah bias pulang.

Aku memulainya dengan membeli salah satu aparatement di daerah kemang, aku tak tahu harus tinggal dimana. uang dadku tentunya, dan aku tinggal disana sekarang.
Esoknya aku mulai mencari kerja 1-2-3-4-5 hari mulai berlalu dan
aku gagal mendapat kerja. Mereka gila aku ini lulusan luar negri. Bukannya bisa dibilang hebat kalau aku berkuliah diluar negri? Tanyaku ragu.
Akhirnya pada hari ke 17 aku di Indonesia aku mendapat kerja di pertelevisian, salah satu televisi Swasta sebagai editor, aku bisa, aku kuliah tentang sosial namun begini kerjanya. Aku tak peduli aku ambil kesempatan itu. Aku mulai dengan 1bulan ini berjalan lancar sampai akhirnya aku kabari ayahku di telepon.
Aku; dad?
Dad; BIRU KAU DIMANA?
Aku; Jakarta dad
Dad; APA? KAU GILA!?
Aku; aku tidak kuat dengan ibu baru, aku tidak suka dad, aku mau dad yang dulu, memerhatikan aku, dad terlalu sibuk dengan semuanya yang baru, aku tidak mampu yah begini terus, aku yang pergi aku harap dad bahagia, aku aman dad, aku bisa menjaga diri, aku pinjan uangmu, aku membeli apartemen disini, aku ganti jika aku menikah nanti (aku bercanda dad tidak butuh gantinya).
Dad; Biru maafkan dad , (suaranya mulai lemah) aku akan mengunjungimu jika aku selesaikan pekerjaanku
Biru; terserah dad sajalah jangan dipaksakan aku aman
Sudah yah yah aku kerja dulu, ohyah aku sudah kerja, bye
Kututup telpon dan kembali melanjtukan hidupku.


Tiga tahun kemudian…………………….

Januari 2012
Aku mulai mendapatkan kenaikan gaji,karena aku setia bekerja disini.
aku tidak memiliki hubungan dengan beberapa pria. Aku lebih suka kerja. Itulah aku. Walau ada beberapa teman pria di tempat kerjaku mengajak nonton dan lai-lain hanya sekedar itu,aku tidak ada suka-sukanya. Bodohnya aku meninggalakan teman-temanku di korea
tanpa memberi mereka kabar, kucari informasi mereka lewat buku tahunan online,Friendster,facebook, hanya sin cin dan lin saja sering membalas email denganku. Kabar terakhir yang aku dapatkan dari
Sin di new york sebagai ahli sosial tentu dia pintarnya sekali. Cin di korea selatan, sebagai pengajar di taman kanak-kanak Lin, si cerewet satu ini dia menikah dengan pria Eropa, ayahnya menjodohkannya ya tuhan……….. aku melihat bayi pertamanya, difoto foto itu terlalu mudakah? Menurutku tidak dia sudah 22 tahun sekarang.

Ryn apa kabar dia………………………………………………. :’-(

Aku memulai semuanya seperti biasa hingga aku melihat pesan di iPhoneku, dadku sms dia bilang pulang februari nanti sendiri katanya, baguslah dia mengerti,dia sudah pensiun sekarang tinggalah ibu tiriku menikmati uang dadhku. Aku tidak mendengar kabar mereka lagi. dadku akan tetap di korea dan aku diindonesia.aku mendapat jam malam dan tertidur dikantor, acaranya jam 2pagi kepalaku sakit. Aku menuju mobil accord hitamku dan menyetir hampir menabrak kucing di pinggir jalan itu. Aku sampai dan menuju kamarku.


Februari,dadku datang aku tidak menjemputnya, dia menungguku di lobby apartement. Aku tidak memeluknya aku tidak menangis aku kuat sekarang aku akan berulang tahun 14 februari nanti yah pada hari kasih sayang. Aku akan berumur 24. sehari sebelum hari ulang tahunkku dad memberiku sebuah harapan agar aku segera menikah sampai aku muntah mendengarnya, aku tidak ada calon kujelaskan padanya. Dad bilang iya sudah tua dia bilang mau mati setelah melihat aku punya anak. Dia memintaku menyemir rambutnya, aneh sekali dad. Dia bilang besok akan ramai dia mau terlihat gagah karena keluarga kami akan datang kesini. Dasar orang tua gila.

Hari ini hari ulang tahunku terasa sangat tidak puas aku hanya makan kue dari dadku dan aku mendapat kado dari beberapa teman kerjaku. Sedihnya ulang tahunnku tidak ada yang syah maksudku tidak ada seseorang yang biasanya tetap disisiku, aku terkadang berpikir aku ini tidak cantik menyebabkan tidak ada pria yang suka padaku. Awalnya semua berjalan baik baik saja sampai tiba-tiba diperjalanan pulang kerja, aku mengajak ayahku jalan-jalan, ia memintanya bahkan memohonnya. Secara tiba tiba dia bilang
‘’aku tidur yah biyu aku lelah, bangunkan aku ketika sampai apartementmu’’ aku jawab baiklah dad. Waktu sampai kubangunkan dia, ‘’dad bangun’’ kuteriak sampai aku emosi, dan kau tahu aku menangis menyadari dad meninggal…………………….

Hari ulang tahun terburuk………………………………………………

Aku baru menyadari maksud dad berkata seperti ingin melihatku menikah, melihatku punya anak, dan mau di semir rambutnya. Ia mau pergi…………………….
Pemakaman dadku berlangsung singkat setelah keluargaku datang semua ke Jakarta. Mamah young dan osi kukabari mereka menjerit, aku rasa hanya osi yang tulus menangis. mamah young hanya berdrama. Mereka tidak bisa pulang ke Indonesia, semua harta ayahku jatuh ke tangan mamah young. Aku tidak marah, aku rela,

Sekarang aku sendiri.

Februari berlalu sekarang maret aku mendapat email dari Sin, dia aka segera menikah dengan calonnya bernama George keturunan amerika asli, dan Cin juga dengan calonnya teman kecilnya cho. Mereka berencana menikah di korea bersama-sama dalam satu hari. Ah aku merasa bahagiannya mereka. Telah menemukan pendamping hidupnya. Kubalas emailnya seperti ini kalau tidak salah

To: Sin_southofkorea@yahoo.ko
Subject : I miss you so much Sin
Maaf sekali aku tidak bisa menghadiri pernikahanmu sin, salam ke cin dan lin aku merindukan kalian semua, aku tidak akan pernah ke korea lagi.Dadku meninggal disini. Akan sangat bahagia jika kalian ada waktu main main kesini.. banyak makanan aneh disini kau tahu minuman yang enak disini namanya Cend-dhol aku ingin kalian mencobanya atau makan Pech-heel, itu seperti salad kalau disana, sayuran sayuranlah. Aku rindu kalian. Sangat , maafkan aku.

Love and hug Biru


Hidupku mulai terasa memburuk disaat tidak ada lagi ayah ibu dan keuangannku mulai kesusahan. aku menuju bank mengambil uang untuk membayar listrik apartemenku, kagetnya aku ketika kulihat rekeningku. Aku terakhir mengingat isinya hanya 10juta , kenapa sekarang menjadi… menjadi… tidak ini banyak sekali ada sekitar 5 triliun. Aku bermimpi. Aku membuka tutup mataku, sebelum dadku meninggal rekeningnya di Indonesia diserahkan padaku , dia memindahkan semua uangnya? Dad maafkan aku, dad, seruku dalam hati. Penyesalan selama ini merasa dia tidak peduli padaku……………..

Maret adalah bulan terakhir aku di korea, aku sangat merindukan semuanya, tapi aku tak mungkin kembali. Ini keputusanku. aku mulai bekerja dan mengisi hari-hariku di kantor seperti biasa aku berangkat jam 7 pagi macetnya Jakarta, aku sampai dikantorku. Ada email, kau tahu dari siapa? Ryn, isinya seperti ini

From: Ryn_nam_cho@yahoo.ko
Subject: You remember me biyu?
Kau tahu aku mencari-carimu, aku marah padamu aku harus ketemu kau. Tunggu aku besok.

Aku tak mengerti apa maksud email singkat itu, tidakkah dia ingin tau berita tentangku? Dia hanya memarahiku. Dan apa maksudnya aku menunggunya besok? Emailnya mungkin dia maksud. Aku berlalu.

Keesokannya aku mencek emailku dan tidak ada satupun tanda-tanda email dari Ryn, aku makin tidak mengerti aku berusaha memutar otakku namun aku tidak mengerti. Aku pulang dari kantorku dan mengunci mobilku, tetapi salah satu petugas receptionist apartementku bilang ada yang menunggu saatku liat di ruang tinggi, pria tegap tertidur , wajahnya tidak mungkin.. ‘’Ryn , kaukah itu bangun bangun’’ aku memanggil. ‘’ ah uh, hmm (membuka mata dan langsung memelukku) Biyu kaukah itu? Kau jahat kenapa kau tidak kabari kau pergi ke Indonesia ‘’ percakapan kami berlanjut saat ku suruh dia masuk menaruh barang di kamarku dan kami menujut sebuah pantai dekat apartementku. Kami berbincang bincang , tertidur di atas pasir menatap bintang yang tersenyum.. oh iya kami menggunakan bahasa inggris. Saat aku mulai ragu , aku kelepasan berkata ‘’andai saja kau bisa berbahasa Indonesia aku akan sangat mudah menjelaskan perasaanku selama ini Ryn’’ dia jawab, ‘’ sorry what you say biy?’’ aku jawab, ‘’aku bukan kagum Ryn , bukan, andai kau tahu lebih dari itu, waktu aku berbisik dikelas denganmu, waktu aku memelukmu saat kita diwisuda,waktu aku menangis diedepanmu, aku sangat merasa nyaman Ryn.. sungguh ini memalukan wanita duluan yang mengutarakan’’ Ryn jawab, ‘’sorry, what you says? Can you repeat?’’ aku jawab, ‘’aku tau kau tidak mungkin menyukaiku, lupakan saja, yang penting aku sudah jujur, walaupun kau tidak mengerti’’(aku menatap matanya)

Dia menatap mataku dan bilang ‘’ untuk apa aku jau jau kesini kalau tidak k eke temu muh kamu biy, aku juga saying sa sa ma sama kamu,da da dari dulu kamu di korea’’ aku diam dan muka ku memerah. Walaupun indonesianya masih terbatah batah aku merasa melelh sekarang. Kami mulai bercerita berbicara, dia menjelaskan selama ini belajar bahasa Indonesia untuk mengerti aku, aku menangis saat itu juga, aku terharu. Pada saat itu juga dia bilang dengan lancer, dan dia bilang dia belajar bicara ini 1bulan dan diulang ulang setiap pagi. ‘’ Biy aku adalah air kau adalah arusnyaa, jika tidak ada kau, aku tidak akan kemanapun, tidak disana atau dimanapun, aku ada dimanapun kau ada …………….. maukah kau menjadi istriku ‘’ dia mengeluarkan cincin itu, bagaimana mungkin sudah terukir namaku dan namanya? Yatuhan terima kasih atas segalanya kau mengembalikan Ryn disampingku. Walaupun dad ibuku tidak ada, tuhan mengirimkanku Si mata kecil yang sangat ku kagumi….. aku jawab, ‘’terima kasih kau mau menyayangiku, itu terbaik yang pernah aku rasakan’’

6 bulan bertunangan aku dan Ryn menikah ku kirim email ke sin cin dan lin , mereka bilang akan datang ke pernikahanku, dan akhirnya aku memiliki 1 anak laki laki yang kuberi nama Birryn dari namaku Biru dan suamiku Ryn.

Terima kasih dad, damai untukmu mom, Ryn suamiku dan Birryn bayi kecilku hidupku adalah kalian. Terimah kasih tuhan.

6 komentar:

  1. ay, ini karanganlo sendiri????
    anjrit keren parah sumpah
    kirim aja ke majalah lumayan dpt duit!

    BalasHapus
  2. AAAAAAAAAAAAAAAA! Touching gimana gitu ay :')

    BalasHapus
  3. wah calla makasij, anggriyani iyaaaa maunya gitu tp ngga tau gmn crnya, tye makasih cayang

    BalasHapus